Manusia sebagai organisme multiseluler dikelilingi oleh lingkungan luar (milieu exterior) dan sel-selnya pun hidup dalam milieu interior yang berupa darah dan cairan tubuh lainnya. Cairan dalam tubuh, termasuk darah, meliputi lebih kurang 60% dari total berat badan laki-laki dewasa. Dalam cairan tubuh terlarut zat-zat makanan dan ion-ion yang diperlukan oleh sel untuk hidup, berkembang, dan menjalankan fungsinya.
Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik
sangat dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya. Semua pengaturan fisiologis
untuk mempertahankan keadaan normal disebut homeostasis. Homeostasis ini
bergantung pada kemampuan tubuh mempertahankan keseimbangan antara
substansi-substansi yang ada di milieu interior.
Oleh karena itu terjadilah proses proses
pertukaran zat di dalam tubuh, salah sarunya yakni proses difusi zat-zat di
dalam tubuh.
A.
Pengertian Difusi
Difusi merupakan peristiwa
zat yang ada didalam pelarut berpindah atau mengalir, dari bagian yang memiliki
konsentrasi tinggi ke bagian yang memiliki konsentrasi rendah. Proses difusi
akan terus terjadi hingga semua zat tersebar secara merata dan seimbang.
Proses ini terjadi karena adanya pergerakan partikel suatu zat cair, padat
maupun gas.
Gambar 1. Difusi
|
Sumber : http://www.ngelmu.co/pengertian-difusi-faktor-proses-dan-contoh-difusi/
|
Difusi Sangat berbeda dengan Osmosis. Pada
Osmosis, perpindahan molekul harus melalui lapisan membran semipermeable.
Sedangkan pada difusi bisa menggunakan membran semipermeable bisa
juga tidak. Difusi dan Osmosisdi sebut gerakan pasif karena
tidak membutuhkan energi pengerak. Difusi akan terus terjadi hingga
seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan
kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada
perbedaan konsentrasi. Contoh difusi adalah pemberian gula dalam air.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Difusi
Molekul bergerak terus-menerus secara acak
pada tingkat yang tergantung pada massa mereka, lingkungan mereka, dan jumlah
energi panas yang mereka miliki, yang pada gilirannya merupakan fungsi dari
temperatur. Gerakan ini menyumbang difusi molekul melalui media apa pun di mana
mereka dilokalisasi. Sebuah substansi akan cenderung bergerak ke setiap ruang
yang tersedia untuk itu sampai merata di seluruh itu. Setelah zat telah
menyebar sepenuhnya melalui ruang yang menghilangkan gradien konsentrasinya,
molekul masih akan bergerak di sekitar ruang, tetapi tidak akan ada gerakan
bersih jumlah molekul dari satu daerah ke daerah lain.
Kurangnya gradien konsentrasi di mana tidak
ada gerakan bersih suatu zat yang dikenal sebagai kesetimbangan dinamis.
Sedangkan difusi akan maju dengan adanya gradien konsentrasi suatu zat,
beberapa faktor mempengaruhi laju difusi:
a.
Tingkat
gradien konsentrasi: Semakin besar perbedaan konsentrasi, semakin cepat difusi.
Semakin dekat distribusi bahan sampai ke kesetimbangan, semakin lambat laju
difusi terjadi.
b.
Massa
molekul menyebar: molekul yang lebih berat bergerak lebih lambat; Oleh karena
itu, mereka menyebar lebih lambat. Sebaliknya adalah benar untuk molekul yang
lebih ringan.
c.
Suhu:
Suhu yang lebih tinggi meningkatkan energi dan karena itu gerakan molekul,
meningkatkan laju difusi. Suhu yang lebih rendah menurunkan energi molekul,
sehingga mengurangi laju difusi.
d.
Kerapatan
Pelarut: Saat kerapatan pelarut yang meningkat, tingkat difusi akan berkurang.
Molekul-molekul memperlambat karena mereka memiliki waktu yang lebih sulit
masuk melalui media padat. Jika media kurang padat, difusi meningkat. Karena
sel-sel terutama menggunakan difusi untuk memindahkan bahan dalam sitoplasma,
setiap peningkatan kepadatan sitoplasma akan menghambat pergerakan bahan.
Sebuah contoh dari hal ini adalah orang yang mengalami dehidrasi. Seperti
sel-sel tubuh kehilangan air, laju difusi menurun dalam sitoplasma, dan fungsi
sel-sel ‘memburuk. Neuron cenderung sangat sensitif terhadap efek ini.
e.
Dehidrasi
sering menyebabkan ketidaksadaran dan mungkin koma karena penurunan laju difusi
dalam sel.
f.
Kelarutan:
Seperti telah dibahas sebelumnya, bahan nonpolar atau larut dalam-lipid
melewati membran plasma lebih mudah daripada bahan polar, memungkinkan tingkat
yang lebih cepat dari difusi.
g.
Luas
permukaan dan ketebalan membran plasma: Peningkatan luas permukaan meningkatkan
laju difusi, sedangkan membran tebal mengurangi itu.
h.
Jarak
tempuh: Semakin jauh bahwa zat harus melakukan perjalanan, semakin lambat laju
difusi. Hal ini memberikan pembatasan atas ukuran sel. Sel yang bulat besar
akan mati karena nutrisi atau limbah tidak dapat mencapai atau meninggalkan
pusat sel. Oleh karena itu, sel-sel yang baik harus dalam ukuran kecil seperti
halnya dengan kebanyakan eukariota bersel tunggal.
i.
Sebuah
variasi dari difusi adalah proses filtrasi. Dalam penyaringan, bahan bergerak
menurut gradien konsentrasinya melalui membran; kadang-kadang laju difusi
ditingkatkan oleh tekanan, menyebabkan zat untuk menyaring lebih cepat. Hal ini
terjadi pada ginjal dimana gaya tekanan darah dalam jumlah besar air dan zat
terlarut yang menyertai, atau zat terlarut, keluar dari darah dan masuk ke
tubulus ginjal. Tingkat difusi dalam hal ini hampir sepenuhnya bergantung pada
tekanan. Salah satu efek dari tekanan darah tinggi adalah munculnya protein
dalam urin, yang “diperas” oleh tekanan yang abnormal tinggi.
Zat berdifusi menurut gradien konsentrasi
mereka; dalam sebuah sistem, zat yang berbeda dalam medium masing-masing akan
menyebar pada tingkat yang berbeda sesuai dengan gradien masing-masing.
Gambar 2. Penyebaran Molekul Saat Terjadi
Difusi
|
Sumber :
http://astrocampschool.org/diffusion/
|
Setelah zat telah menyebar sepenuhnya melalui
ruang, kemudian gradien konsentrasinya menghilang, molekul masih akan bergerak
di sekitar ruang, tetapi tidak akan ada gerakan bersih jumlah molekul dari satu
daerah ke daerah lain, sebuah keadaan yang dikenal sebagai kesetimbangan
dinamis.
Sejumlah faktor mempengaruhi lama laju difusi
zat terlarut termasuk massa zat terlarut, suhu lingkungan, kepadatan pelarut,
dan jarak tempuh.
C.
Jenis-Jenis Difusi
Ada dua jenis utama difusi menurut prosesnya,
yaitu
1.
Difusi
sederhana
Molekul
dari suatu senyawa akan berdifusi secara spontan hingga mencapai
kerapatan yang sama di dalam suatu tempat. Misalnya, satu tetes parfum wanginya
akan menyebar hingga ke seluruh ruangan (difusi gas pada medium udara). Molekul
dari satu sendok gula akan menyebar pada seluruh volue air di dalam gelas
walaupun tidak diaduk (difusi zat padat pada medium zat cair) hingga kerapatan
molekul gula tersebut merata. Perhatikan proses terjadinya difusi pada Gambar.
Peristiwa difusi sederhana dapat diamati ketika kita memasukkan segumpal
gula ke dalam air (a), molekul-molekulnya terlarut (b), dan tersebar
(berdifusi) (c). Pada akhirnya proses difusi menyebabkan gula tersebar
merata ke dalam air (d).
Sumber :
http://www.nafiun.com/2012/11/difusi-sederhana-proses-mekanisme.html
|
Contoh lain dari difusi sederhana ini adalah :
1.
Ketika
menaburkan garam pada makanan, maka proses difusi yang terjadi pada garam dan
makanan yaitu ketika garam lebur dan merata.
2.
Ketika
menyemprotkan parfum pada salah satu ruangan, maka aromanya akan langsung
menyebar pada seluruh ruangan, karena parfum memiliki partikel yang berdifusi
pada udara.
3.
Ketika
memberikan tambahan gula pada cairan teh tawar, lambat laun cairan teh tersebut
akan menjadi manis, hal ini merupakan proses difusi yang terjadi ketika gula
melebur dan merata dengan cairan teh.
4.
Konduksi
panas, energi suatu benda yang panas bergerak dari suhu yang tinggi ke suhu
yang rendah, sehingga membuat benda lain yang akan menyentuhnya menjadi panas.
2.
Difusi
terbantu atau terfasilitasi
Difusi
terbantu adalah proses difusi yang menggunakan protein pembawa
(carrier protein) sebagai perantara. Seperti halnya pada difusi, arah
perpindahan molekul pada proses ini berlangsung dari konsentrasi yang tinggi
menuju ke konsentrasi yang lebih rendah, hanya saja proses ini dibantu oleh
protein pembawa. Difusi terbantu dapat diartikan sebagai transpor zat yang terjadi melalui media pembawa.
Pada difusi terbantu, molekul akan diikat oleh reseptor yang terletak pada sisi
luar sel dan akan dilewatkan melalui membran plasmaoleh protein transmembran yang susunannya
telah menglami perubahan. Setelah proses tersebut selesai, protein pembawa
tersebut akan kembali ke susunan semula. Protein pembawa juga berfungsi sebagai
pembuat celah yang dapat dilalui oleh ion-ion seperti seperti Cl- dan Na+.
Gambar di bawah adalah gambar mengenai mekanisme difusi terbantu.
Gambar 4. Mekanisme Difusi Terbantu
|
Sumber :
http://www.nafiun.com/2012/11/difusi-terbantu-proses-mekanisme.html
|
Salah satu molekul yang berpindah melalui difusi terbantu
adalah glukosa. Molekul glukosa memiliki fungsi yang sangat penting sebagai
sumber energi utama bagi tubuh. Untuk mencukupi kebutuhan glukosa, sel-sel
tubuh memiliki transporter glukosa (saluran khusus untuk glukosa). Glukosa dari
darah dapat dengan mudah masuk ke dalam sel-sel tubuh melalui transporter
tersebut.
Gambar 5. Membran Cel
|
Sedangkan menurut bahannya proses
difusi yang kita ketahui terbagi ke dalam 3 jenis yaitu difusi pada material
cair, difusi pada material padat, dan difusi pada material gas.
1. Difusi cair
Dikatakan difusi cair jika terjadi perpindahan molekul
cairan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Contohnya yaitu ketika
kita merendam kedelai dalam air saat pembuatan tempe. Selama perendaman akan
terjadi difusi air dari lingkungan luar (yang kadar airnya tinggi) ke dalam
kedelai (yang kadar airnya rendah).
2. Difusi padat
Dikatakan difusi padat jika terjadi perpindahan molekul
padatan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Contohnya yaitu ketika
kita melakukan perendaman buah dengan larutan gula dalam pembuatan manisan
buah. Selama perendaman selain terjadi difusi air dari lingkungan luar ke dalam
buah juga terjadi difusi molekul gula (molekul padatan) ke dalam buah dan ini
berarti difusi padatan juga terjadi dalam pembuatan manisan buah ini. Selama
ini batasan antara kapan terjadinya difusi air dengan difusi padatan masih
belum jelas karena prosesnya sering terjadi bersamaan dan susah untuk
dibedakan.
3. Difusi gas
Dikatakan difusi gas jika terjadi perpindahan molekul gas
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Contohnya yaitu difusi O2 pada
pengemas plastik. Ketika kita menggunakan pengemas plastik untuk membungkus
suatu bahan, maka selama penyimpanan akan terjadi difusi oksigen dan uap air
dari lingkungan luar ke dalam plastik pengemas. Jumlah oksigen dan uap air yang
dapat masuk ke dalam plastik pengemas bervariasi tergantung permeabilitas dari
plastik pengemas tersebut. Semakin banyak jumlah oksigen dan uap air yang dapat
masuk ke dalam plastik pengemas berarti kualitas plastik pengemasnya semakin
buruk. Disini, difusi oksigen merupakan difusi gas dan difusi uap air merupakan
difusi cair. (Mehrer, 2007)
Makin besar perbedan konsentrasi anatara dua daerah, maka
makin tajam pula gradasi konsentrasinya sehingga makin lambat pula kecepatan
difusinya. Apabila partikel suatu zat dapat bergerak bebas tanpa
terhambat oleh gaya tarik, maka dalam jangka waktu tertentu partikel-partikel
itu akan tersebar merata dalam ruang yang ada. Sampai distribusi merata seperti
itu terjadi, akan terdapat lebih banyak partikel yang bergerak dari daerah
tempat partikel itu lebih pekat ke daerah yang partikelnya kurang pekat, lalu
terjadi yang sebaliknya, dan secara menyeluruh gerakan partikel ke arah tertentu
disebut difusi. Makin besar perbedaan konsentrasi antara dua daerah, yaitu
makin tajam gradasi konsentrasinya, makin besar kecepatan difusinya (diana,
2013).
D. Proses Difusi
Proses difusi itu sendiri tentu saja terjadi
ketika adanya pergerakan partikel suatu zat baik itu zat padat, cair maupun gas
dari suatu tempat yang berkonsentrasi tinggi ke yang berkonsentrasi rendah yang
mana pastinya melewati suatu membra. Prose situ sendiri tentu saja bisa
dikatakan sebagai proses transportasi yang tentunya tidak akan memerlukan
energy sama sekali maka dari itu disebut juga transportasi pasif. Mengapa bisa
demikian? Tentu saja hal tersebut disebabkan oleh kekuatan dorong yang berasal
dari energi yang bersumber dari gerak acak partikel yang berdifusi.
Adapun syarat suatu partikel bisa melewati
membrane yakni dengan
a.
Partikel
tersebut merupakan partikel dengan bentuk yang kecil dan sederhana
b.
Bisa
larut didalam air
c.
Bisa
larut didalam lemak seperti vitamin A, D, E dan K.
|
E.
Contoh Difusi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Contoh proses difusi dan
transport aktif pada kehidupan sehari-hari:
1.
pemberian
gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis.
2.
uap
air dari cerek yang berdifusi dalam udara, dimana pada masing-masing zat,
kecepatan difusi berbeda-beda.
3.
bakteri Escherichia
coli yang diletakkan pada media laktosa. Membran sel bakteri tersebut
bersifat impermeabel sehingga tidak dapat dilalui oleh laktosa. Setelah
beberapa menit kemudian bakteri akan membentuk enzim dari dalam sel yang
disebut permease, yang merupakan suatu protein sel. Enzim permease inilah
yang akan membuatkan jalan bagi laktosa sehingga laktosa ini dapat masuk
melalui membran sel.
4.
Perendaman
kentang dengan air garam, menyebabkan kentang menjadi lebih asin.
5.
Perendaman
tebu kedalam air gula, membuat tebu jauh lebih manis (Fadilla, 2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar